SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA . . .

Jumat, 25 Februari 2011

TANAMAN PENGUSIR NYAMUK

Zodia
Tanaman ini memiliki daun pipih panjang berwarna hijau kekuningan. Merupakan tanaman yang berasal dari Papua. Zat evodiamine dan rutaecarpine yang terkandung tanaman ini tidak disukai nyamuk. Aroma wangi akan tercium saat tertiup angin. Wangi tersebut tidak disukai nyamuk.

Lavender
Bunga tanaman ini berwarna ungu. Bunganya yang harum menyebabkan nyamuk tidak mau mendekat. Bunga lavender ini sudah dikenal dan umum dipakai dalam pembuatan lotion pengusir nyamuk. Bila ingin menggunakan bunga ini agar kulit kita tidak digigit nyamuk adalah dengan menggosok-gosokan bunganya pada kulit kita.

Geranium
Bunganya memiliki banyak variasi warna dengan kelopak bunga bertumpuk. Geranium mengandung geraniol dan sitronelol yang menyebabkan nyamuk tidak mau mendekat. Cara memanfaatkan tanaman ini adalah dengan ditempatkan di tempat yang terkena tiupan angin, karena aroma geranium akan tercium bila daunnya saling bergesekan.

Serai
Serai telah dikenal sebagai salah satu bahan yang sering digunakan sebagai bumbu masak, tetapi ada manfaat lain yang tidak kalah penting yaitu sebagai tanaman pengusir nyamuk. Tanaman yang termasuk bangsa rumput-rumputan ini tidak disukai nyamuk karena adanya zat geraniol dan sitronelal. Ekstrak serai juga telah dimanfaatkan dalam pembuatan lotion pengusir nyamuk dengan aromanya yang khas.

Rosemary
Daunnya berbentuk jarum dan memiliki bunga ungu kecil. Dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk dengan menggosok-gosokan daunnya ke kulit kita.Aroma yang dihasilkan mirip seperti aroma minyak kayu putih. Aroma ini dapat mengacaukan penciuman dan nyamuk.

sumber: google
»»  BACA SELENGKAPNYA...

MENGHINDARI NYAMUK

Nyamuk adalah penyebar berbagai macam penyakit. Di Indonesia, nyamuk adalah sumber penularan penyakit demam berdarah, malaria, chikungunya, dan kaki gajah (filariasis) yang marak akhir-akhir ini. Setiap tahun, jutaan orang harus dirawat di rumah sakit karena penyakit-penyakit tersebut.  Nyamuk membunuh lebih banyak manusia dibandingkan ular atau harimau.
Tips Mencegah Gigitan Nyamuk

Berikut adalah beberapa hal sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mencegah gigitan nyamuk:

    * Hindari beraktivitas di kebun dan luar ruangan pada pagi dan sore hari saat nyamuk aktif berkeliaran.
    * Kenakan baju berlengan panjang dan celana panjang berwarna terang
    * Gunakan krim/minyak penolak nyamuk pada bagian tubuh yang terbuka
    * Gunakan semprot nyamuk, obat nyamuk bakar atau elektrik di dalam ruangan
    * Tidur di tempat tidur berkelambu bila ventilasi rumah Anda tidak berkasa anti nyamuk
    * Hidupkan penyejuk udara (AC) di ruangan Anda
    * Tanam bunga lavender di pekarangan atau kebun rumah Anda. Bau lavender tidak disukai nyamuk.
    * Anda juga dapat membunuh nyamuk dengan raket elektrik. Selain membunuh nyamuk, aktivitas ‘berburu nyamuk’  itu dapat menjadi hiburan tersendiri bagi anggota keluarga.

Tips Menggunakan Penolak Nyamuk

Produk penolak nyamuk (mosquito repellent) tersedia dalam bentuk cairan, krim, gel, aerosol dan semprotan. Biasanya, khasiatnya hanya efektif selama satu sampai tiga jam dan selanjutnya harus dioleskan/disemprotkan kembali untuk memperkuat efeknya. Bila Anda banyak berkeringat atau membasuh badan (misalnya berwudhu), masa efektifnya lebih pendek lagi. Bahan aktif yang banyak digunakan pada produk-produk tersebut adalah DEET (N-diethyl-meta-toluamide) atau picadirin.

    * Pilihlah penolak nyamuk yang bebas toksin dan alkohol
    * Bacalah selalu petunjuk pemakaian dalam label
    * Gunakanlah sewaktu-waktu saja, jangan terus-menerus dalam waktu lama
    * Hindari penerapan pada bayi karena kulit mereka masih ringkih. Bila menerapkan pada anak yang lebih besar, jangan di tangan karena dapat menyentuh mata atau mulut.
    * Hentikan penggunaan bila Anda memiliki reaksi alergi
    * Simpan penolak nyamuk di tempat yang tidak terjangkau balita Anda.

Tips Memberatas Nyamuk di Sekitar Rumah

Anda dapat mengurangi risiko gigitan nyamuk dengan menekan perkembangbiakannya:

    * Pasang kasa nyamuk di semua lubang ventilasi Anda. Periksa secara berkala dan jahit bila ada yang sobek.
    * Cegah genangan air dengan membuang kaleng, botol, ban, dan benda-benda bekas lainnya.
    * Taruh pasir di sekitar dasar pot untuk menyerap kelebihan air yang meluap
    * Gerojok toilet yang tidak digunakan seminggu sekali
    * Pastikan kolam renang Anda cukup terklorinasi dan keringkan bila tidak digunakan dalam waktu lama
    * Keringkan kolam mainan anak setelah selesai digunakan
    * Pastikan selalu ada ikan di kolam ikan dan akuarium Anda
    * Secara berkala, taburi parit, jambangan, dan tempat perkembangbiakan nyamuk dengan larvasida (abate, temephos).
    * Jangan menggantung baju, tas, dan topi Anda di tempat terbuka. Simpanlah di lemari dan tempat tertutup lainnya.
»»  BACA SELENGKAPNYA...

Minggu, 20 Februari 2011

OBAT HERBAL

OBAT BATUK TRADISIONAL

bahan:
1  ruas jahe merah
10 butir kapulaga
7  lembar daun sirih
2  gelas air
gula batu (kira-kira sebesar kelereng)

cara membuat:
1. kupas jahe kemudian iris tipis-tipis (tidak diparut).
2. kupas kapulaga, ambil bijinya.
3. rebus jahe merah, kapulaga, gula batu serta air hingga mendidih dan air menjadi tinggal 1 gelas.
4. masukkan daun sirih, kemudian angkat.
5. minum selagi hangat.

nb: diminum 2 kali sehari



SEMOGA MEMBANTU DAN LEKAS SEMBUH...
»»  BACA SELENGKAPNYA...

Rabu, 16 Februari 2011

JENIS BURUNG YANG TELAH PUNAH

1.      DODO

Dodo(Raphus cucullatus), punahnya tragis
Dodo berasal dari Mauritius. Dodo bergerak lamban dan cukup jinak, sifat yang sebenarnyatidak begitu bagus untuk bisa bertahan hidup. Dagingnya tidak enak bila dimakan dan mempunyai hubungan jauh dengan famili burung merpati. Ia diperkirakan mempunyai ketinggian 70 cm dan lebar yang hampir sama dari paruh sampai buntut. Dodo adalah jenis burung yang tidak dapat terbang. Oleh karena itu, ia meletakkan telurnya di tanah. Tak heran bila telurnya banyak dimakan hewan yang dibawa oleh manusia di abad ke-17 ke pulau Mauritius, seperti babi, anjing, dan kedelai. Dalam waktu yang waktu 70 tahun setelah orang Eropa pertama kali menginjakkan kaki di Mauritius, Dodo menjadi punah. Dodo diperkirakan punah di tahun 1693.
Nasib tragis dodo tidak berhenti sampai begitu saja. Di tahun 1755, direktur Museum Ashmolean di Oxford memerintahkan untuk membakar eksemplar dodo di museum karena tampangnya semakin jelek. Ini keputusan yang cukup mengagetkan karena eksemplar ini adalah satu-satunya yang ada. Seorang pekerja museum yang tidak setuju dengan keputusan ini mencoba menyelamatkan eksemplar dodo dari bakar api. Sayangnya, ia hanya berhasil menyelamatkan kepala dan sebagian dari kakinya.
Akibat dari keputusan yang bodoh ini, kita tidak tahu dengan pasti bagaimana rupa dodo. Juga kita tidak tahu bagaimana ia berkembang biak, makannya apa, suaranya, dan lain-lain. Kita juga tidak mmempunyai satupun eksemplar dari telurnya. Informasi mengenai dodo sangat sedikit. Hanya informasi yang tidak pasti dari pelaut-pelaut dan beberapa lukisan dodo hasil interpretasi pelukisnya. Tak heran Hugh Edwin Strickland, seorang naturalis Inggris, mempunyai komentar ironis mengenai dodo: "Kita mempunyai eksemplar yang lebih lengkap dari sauropoda (suatu jenis dinosaurus) dibandingkan dodo, seekior burung yang hidup di zaman modern dan yang hanya punya satu tuntutan dari manusia: untuk dibiarkan hidup dengan tenang."

2.      BURUNG KECIL DARI PULAU STEPHEN, SELANDIA BARU

Burung kecil dari pulau Stpehen (Xenicus lyalli), punah karena kebodohon manusia
Kepunahan burung ini memberikan contoh bahwa penyebab kepunahan tidak hanya akibat dari kekejaman manusia, tapi juga kebodohoan. Di tahun 1894, sebuah mercu suar dibangun di pulau Stephen, pulau yang terisolasi berada di selat antara pulau Utara dan Selatan Selandia Baru. Sebelumnya, pulau ini belum pernah diinjak oleh manusia. Penunggu mercu suar itu, bernama David Lyall, mempunyai seekor kucing yang sering membunuh dan membawa burung-burung kecil ke majikannya itu. David Lyall, penghuni satu-satunya dari pulau Stephen, mengirimkan suatu eksemplar ke museum di Wellington. Direktur museum ini sangat senang, karena burung kecil ini adalah satu-satunya contoh dari burung kecil yang bisa berkicau dan tidak dapat terbang. Dengan tergesa-gesa ia pergi ke pulau Stephen. Sesampainya dia disana, ternyata kucing itu telah membunuh semua burung kecil yang ada di pulau itu. Binatang ini menjadi terkenal karena kepunahannya diakibatkan oleh seekor makhluk hidup saja, yaitu kucing.
Burung kecil ini berburu pada waktu malam, tidak bisa terbang dan memakan seranga. Burung ini sangat kecil; paruhnya berukuran 14mm, sayapnya mempunyai kepanjangan 46-49 mm, dan ekornya 17mm. Jenis jantan sedikit lebih besar dari jenis betina. Hasil studi arkeologi menunjukkan bahwa burung ini hidup di daratan besar Selandia Baru di zaman dulu. Kemungkinan besar, populasi burung ini punah di daratan besar akibat kedatangan tikus yang dibawa orang Maori. Hanya sedikit populasi tersisa dari burung ini yang berdiam di pulau Stephen. Sayangnya, burung ini punah juga di tahun 1894.

3.      ELANG HAAST
Elang Haast betina memiliki berat 10 hingga 15 kg, dan yang jantan memiliki berat 9 sampai 10 kg.Kebanyakan dari mereka memiliki rentang sayap kasar 2.6 hingga 3 m, yang pendek untuk berat burung elang (elang emas terbesar dan Elang laut Steller yang memiliki rentang sayap yang hampir sama panjangnya), namun yang membantu mereka ketika berburu di hutan lebat Selandia Baru. Elang Haast kadang-kadang digambarkan sebagai evolusi dari burung yang tidak dapat terbang, namun ini tidak benar; melainkan, binatang itu memunculkan suatu kekerabatan dari gaya nenek moyangnya yang terbang meluncur dan menuju muatan sayap yang lebih tinggi dan manuverabilitas. Kaki yang kuat dan otot terbang raksasa memungkinkan burung-burung ini untuk lepas landas dengan diawali lompatan dari landasan, disamping beratnya yang menakjubkan. Ekornya hampir dipastikan panjang (lebih dari 50 cm, untuk spesimen betina) dan sangat lebar, yang meningkatkan manuverabilitas dan menyediakan tambahan berat. Total lebar mungkin lebih dari 1.4 m untuk betina, dengan tinggi berdiri sekitar 90 cm atau lebih. Elang Haast memburu secara luas, burung yang tidak dapat terbang, seperti moa yang lebih dari 15 kali beratnya. Binatang ini menyerang pada kecepatan lebih dari 80 km per jam, yang sering menangkap tulang pinggul mangsanya dengan kuku-kukunya satu kaki dan membunuh dengan sebuah pukulan terhadap kepala atau leher dengan yang lainnya. Paruhnya yang besar digunakan untuk menyobak organ dalam dan mati karena kehabisan darah. Dalam ketidakmunculan predator besar lain atau Pemakan bangkai, Elang Haast dapat dengan mudah memonopoli sebuah area luas untuk membunuh sejumlah setiap harinya.

4.      EMU TASMANIA
Emu Tasmania (Dromaius novaehollandiae diemenensis) adalah subspesies Emu yang telah punah. Binatang ini ditemukan di Tasmania dimana binatang ini terisolasi selama Pleistocene Akhir. Sebagai pertentangan terhadap takson emu pulau lain, Emu Pulau King dan Emu Pulau Kangguru, populasi di Tasmania cukup besar, yang berarti bahwa di sana tidak ada tanda penyebab ukuran populasi kecil sebagai dua lainnya yang terisolasi. Walau begitu, Emu Tasmania tidak memiliki kemajuan langsung dimana jenis ini dapat dipertimbangkan spesies yang jelas, dan bahkan statusnya sebagai subspesies jelas tidak secara keseluruhan disetujui sebagai binatang ini disetujui dengan unggas daratan pada pengukuran dan karakter luar yang digunakan untuk membedakan binatang ini - warna keputihan sebagai ganti hitam pada leher dan kerongkongan dan bagian leher yang tak berbulu - kelihatannya juga ditampilkan, sekalipun langka, dalam beberapa burung darat. Saat ini, binatang ini kelihatannya hanya diketahui dari tulang subfosil, kulit yang pernah hidup sekali telah hilang.

5.      MERPATI PENUMPANG
Merpati penumpang (Ectopistes migratorius) adalah spesies merpati yang merupakan salah satu burung yang paling umum di Amerika Serikat. Diperkirakan bahwa terdapat 5 milyar merpati penumpang di Amerika Serikat ketika Eropa mengkolonisasi Amerika Utara.  Mereka hidup pada kumpulan besar, dan selama migrasi, mereka dapat terlihat, membutuhkan beberapa hari untuk melewati dan membawa milyaran burung.  Setelah abad ke-19, spesies ini menjadi salah satu burung yang hampir punah.
Berkurangnya populasinya disebabkan oleh hilangnya habitat ketika orang Eropa mulai memasuki daerah dalam. Namun, akibat utama kepunahannya adalah ketika daging merpati dikomersialisasikan sebagai makanan murah untuk budak dan orang miskin pada abad ke-19, menyebabkan perburuan besar-besaran. "Martha" diketahui sebagai merpati penumpang terakhir di dunia yang meninggal pada tanggal 1 September 1914 di Cincinnati, Ohio. 

6.      MOA
Moa adalah burung asli Selandia Baru yang tidak dapat terbang. Mereka unik karena tidak memiliki sayap, bahkan tidak memiliki sayak kecil. Limabelas spesies pada besar yang bervariasi, dengan yang terbesar, moa raksasa (Dinornis robustus dan Dinornis novaezelandiae), mencapai tinggi sekitar 3.6 m dan berat 250 kg. Mereka adalah hewan herbivora di ekosistem hutam Selandia Baru. Daun, ranting dan buah memainkan peran penting untuk makanan mereka.
Moa diburu oleh elang Haast, elang terbesar di dunia yang juga telah punah. Kepunahan moa diakibatkan oleh perburuan dan pembersihan hutan oleh suku Māori. Semua Moa diperkirakan tewas pada tahun 1500.

7.      O‘ahu ‘Ō‘ō
O‘ahu ‘Ō‘ō (Moho apicalis) adalah anggota burung penghisap madu Hawaii yang telah punah yang masuk kedalam genus ‘Ō‘ō (Moho). O‘ahu ‘Ō‘ō jantan mencapai panjang 30.5 sentimeter. Panjang sayap O‘ahu ‘Ō‘ō 10.5 sampai 11.4 sentimeter. O‘ahu ‘Ō‘ō wanita lebih kecil. Habitat O‘ahu ‘Ō‘ō terletak di hutan pegunungan di O‘ahu. Ketika John Gould pertama kali mendeskripsikan O‘ahu ‘Ō‘ō tahun 1860, burung ini sudah punah selama 23 tahun. Bukti terakhir adalah koleksi tiga burung oleh penyelidik alam Ferdinand Deppe tahun 1837. Ia menemukan spesimen tersebut di bukit di belakang kota Honolulu. Setelah survey yang dipimpin oleh Robert C. L. Perkins gagal antara tahun 1880 dan 1890, burung ini dideskripsikan hampir punah. Kini terdapat tujuh spesimen di Berlin, London, New York dan Cambridge (Massachusetts). Akibat kepunahannya adalah karena datangnya nyamuk, penghancuran habitat oleh ternak dan kambing, diserang tikus dan perburuan.

8.      Parkit Carolina
Parkit Carolina (Conuropsis carolinensis[1]) adalah stu-satunya spesies parkit yang asli berasal dari Amerika Serikat bagian timur. Binatang ini dulunya dapat ditemui di Lembah Ohio sampai Teluk Meksiko, dan tinggal di hitan tua sepanjang sungai. Parkit ini adalah satu-satunya spesies yang digolongkan ke dalam genus Conuropsis. Binatang ini dijuluki puzzi la nee ("kepala kuning") atau pot pot chee oleh penduduk Seminole dan kelinky dalam bahasa Chikasha (Snyder & Russell, 2002).
Spesimen liar terakhir dibunuh di Okeechobee County di Florida tahun 1904, dan spesies terakhir yang ditangkarkan mati di Kebun Binatang Cincinnati tahun 1918. Binatang ini merupakan spesimen jantan "Incas," yang mati sama dengan tahun pasangannya, "Lady Jane." Hal ini belum sampai tahun 1939, bagaimanapun, keristiwa ini menandai kepunahan Parkit Carolina.
Pada suatu hari antara tahun 1937 dan 1955, 3 parkit yang serupa dengan spesies ini terlihat dan direkam ketika berada di Rawa Okefenokee, Georgia. Namun demikian, American Ornithologists' Union menyimpulkan setelah menganalisis film tersebut, bahwa mereka salah mengira karena yang terekam adalah Parkit biasa yang bebas, bukan Parkit Carolina. Laporan tambahan mengenai penemuan spesies burung ini masih sering muncul di Kota Okeechobee sampai akhir tahun 1920an, tetapi tidak didukung oleh penelitian dan pembuktian terhadap keberadaannya.
Spesies ini merupakan jenis burung pengembara yang sangat langka di tempat-tempat tertentu yang jauh di utara hingga di Ontario Selatan. Beberapa tulang, termasuk bagian brutu ditemukan di Situs Calvert di Ontario Selatan yang berasal dari Parkit Carolina. Kemungkinan sisa-sisa tersebut mengungkapkan bahwa bagian spesimen tertentu diambil dari Ontario Selatan untuk digunakan dalam upacara adat. (Godfrey 1986).

9.      Pelatuk Raja
Pelatuk Raja (Campephilus imperialis) adalah salah satu spesies Burung pelatuk familia Picidae. Dalam kaitan kekerabatannya yang dekat dengan Pelatuk Paruh Gading, burung itu kadang-kadang juga disebut "Paruh Gading Meksiko" namun nama ini juga digunakan untuk menyebut Pelatuk Paruh Pucat. Jika binatang ini tidak punah, binatang ini merupakan spesies burung pelatuk terbesar di dunia. Yang besarnya sekitar (60 cm/23 inci) dan burung yang menarik perhatian ini telah lama diketahui penduduk Meksiko asli dan disebut cuauhtotomomi di Nahuatl, uagam oleh Tepehuán, dan cumecócari oleh Tarahumara.
Burung jantan memiliki sebagian jambul berwarna merah, dan sebagian hitam, selain bagian paling utama, yang berujung putih, tambahan putih, dan pundak berwarna belang putih, tidak serupa dengan Pelatuk Paruh Gading karena tidak merata di seluruh lehernya. Burung betina tidak banyak berbeda, namun jambul seluruhnya berwarna hitam. Binatang ini pernah tersebar secara luas dan, sampai awal tahun 1950-an, jarang dijumpai di seluruh Sierra Madre Barat, Meksiko, dari barat Sonora dan Chihuahua menuju ke selatan sampai Jalisco dan Michoacan.

Saya merasa kecewa atas kepunahan burung-burung ini karena saya tidak dapat melihatnya langsung. Untuk itu alangkah baiknya kita mencegah kepunahan hewan-hewan dan tumbuhan lain agar tidak menglami kepunahan serta kelak dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.

sumber: wikipedia


»»  BACA SELENGKAPNYA...